Proses pemanenan sebaiknya dilakukan secara manual dan harus dijaga agar hasil panen tidak terkontaminasi benda-benda asing lainnya. Selain itu, kelopak bunga sebaiknya tidak dibiarkan bersentuhan dengan tanah atau permukaan kotor lainnya. Untuk pengangkutan dari kebun ke lokasi pengeringan, harus digunakan wadah atau kontainer yang bersih. Untuk mengurangi kontaminasi, waktu antara pemanenan dan pengeringan haruslah seminimal mungkin.
Saat ini banyak metode pemanenan yang digunakan di seluruh dunia. Di Meksiko misalnya, seluruh tanaman dipotong dan diletakan di suatu tempat untuk dilepas kelopaknya. Di Cina, hanya kelopak yang sudah tua yang dipanen menggunakan alat potong. Sementara itu, tangkaidan kelopak yang belum tua tetap dibiarkan tertinggal dan dipanen setelah tua
Hasil survei importir rosella tingkat internasional, total panen rosella kering rat-rata 250 Kg/hektar dan pernah mencapai 500 Kg/hektar. Pekebun di desa Panggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dapat menghasilkan 1,25 kg kelopak bunga basah dari setiaptanaman rosela. Contoh hasil panen di negara lain seperti California, setiap tanaman bisamenghasilkan sekitar 1,3 kg. Sementara itu, di Porto Rico hasil panen berkisar 1,8 kg/tanamandan di Florida 7,25 kg/tanaman.
(Sumber : Khasiat daan Manfaat Rosella, Dra. Heryati dan Lusi Kristiana, Apt. Agromedia, Jakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar